Selasa, 26 Januari 2010

TEROWONGAN PADA BATUAN

  • Aspek Geologi
  1. Geologi faktor terpenting menentukan jenis, bentuk dan biaya terowongan.
  2. Sebelum kontruksi terowongan dilakukan penyelidikan geologi teknik dan geoteknik dengan cara :Pemboran,Insitu testing, Adits, Pilot tunnel.
  • Tinjauan Geoteknik
    Dari sudut geoteknik konstruksi terowongan
    melibatkan dua disiplin ilmu : Mekanika Tanah &
    Mekanika Batuan
  • Konsep Umum Teknologi Konstruksi Terowongan
    Syarat utama konstruksi suatu terowongan yaitu :
  1. Dapat dilaksanakan dengan aman
  2. Pelaksanaan konstruksi tidak boleh mengakibatkan
    kerusakan pada bangunan atau instalasi penting
    lainnya.
  3. Harus dapat memiliki sistem pemeliharaan seminim
    mungkin
  4. Harus dapat menahan beban dalam jangka lama
    terutama tekanan air dan tanah
Unsur utama konstruksi terowongan yang harus
dipertimbangkan adalah :
Penggalian
Penjagaan terhadap galian/bukaan
Perbaikan batuan
Pengaruh konstruksi terhadap struktur disekitar terowongan

  • Kondisi Batuan
Terowongan pada Masa Batuan
  1. Batuan kompeten, batuan intact yang keras yang tidak membutuhkan sokongan pada penggalian terowongan
  2. Batuan tidak kompeten, memiliki sifat diskontinu berupa joint, bidang foliasi, bedding planes dan sesar ataupun kekar
Respon Batuan pada Konstruksi Terowongan
  1. Perubahan tegangan
  2. Perubahan Hidrolik
  3. Perubahan sifat material
Klasifikasi Massa Batuan yang diperoleh dari data pemboran adalah :
  1. Kekuatan Tekanan Uniaksial dari batuan yang utuh (uniaxial compressive strength of intact rock material)
  2. Rock Quality Designation (RQD)
  3. Jarak diskontinuitas
  4. Keadaan diskontinuitas (condition of discontinuties)
  5. Keadaan air tanah (groundwater condition)
  6. Arah dari diskontinuitas (orientation of discontiunities)
  • Masalah-masalah dalam pelaksanaan terowongan batuan
  1. Rute Terowongan Melewati Patahan :
- Sesar aktif akan berpengaruh terutama bila terowongan berada dibawah muka air tanah.
- Bagian yang bisa ditemukan sepanjang rute terowongan pada gambar adalah :
  1. Lapisan sedimen horizontal, kecuali lokasi patahan, diperlukan studi regional dan lubanglubang bor
  2. Lapisan sedimen dg susunan miring tidak beraturan diatas granite yang dikelilingi oleh skis dan gneis.Zona patahan tidak dapat diteliti padapermukaan. Pemetaan rinci dipermukaan harusdilakukan juga pemboran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar